Selasa, 21 Maret 2017

Dikutip dari tulisan ibu Diena Syarifa,
Terima kasih atas kehadiran teman2 semua di sesi ABhome Kelas Bakat dg tema "Graphology dan Talents Mapping" .
Satu dari bny hal yg saya ingat dari Abah Rama Royani terkait Talents Mapping/TM adalah "Jangan merasa paling benar, TM itu tajam/dalam namun tidak lengkap"
Betul saya merasakan itu ketika mempraktekkan TM ke anak di rmh maupun murid2 saya. Ada satu masa dimana anak punya bakat, potensi, bahkan sudah menjadi kekuatan tetapi kurang greget bahkan bisa hilang sama sekali gregetnya.
Mengapa bisa spt itu? Ternyata anak sdg ada gangguan emosionalnya, ntah krn trauma masa lalu, pola asuh atau kondisi lingkungannya saat ini.
Bu Erina Rusdiansari menjelaskan bhw pikiran bawah sadar memegang porsi sebesar 88% dalam menuntun kita beraktivitas.
Bayangkan jika hal tsb tdk mampu dituntaskan, tdk disadari atau bahkan tdk diketahui maka aktivitas produktif kita mjd tdk optimal bahkan bisa jadi gagal. Lalu kita buru2 menyalahkan diri tdk berpotensi. Yakinlah semua orang punya potensi lebih dari satu, ada bny.
Kesadaran akan adanya masalah emosional/kejiwaan menuntun kita untuk membuat strategi bagaimana tetap fokus pada kekuatan dlm aktivitas produktif namun penuh kesadaran melakukan self healing. Penanganan yg cepat akan mempercepat untuk segera kembali ke track mencobakan aktivitas produktif yg lain shg dg cepat pula merasakan personal branding yg gue bingits.
Semoga bermanfaat.



 


0 komentar:

Posting Komentar